Terluka

1296 Words

“Jangan sakiti Mas Yoga!” teriak Vera ketika melihat Eyang Tama mengarahkan pist0lnya pada sang suami. “Pa, ingat Yoga adalah menantu keluarga Bimantara. Membunuhnya berarti memutus hubungan diantara kita,” ujar Pak Arya dengan wajah geram. Keduanya mencoba melakukan negosiasi dengan Eyang Tama. Namun, tak berhasil karena Pak Tua kekeuh ingin membalas dendam atas kematian anak angkatnya. Sementara Eyang Uti yang baru saja keluar dari kamarnya memilih diam. Sama sekali tidak berusaha menenangkan amarah suaminya. “Bukan aku yang membunuh Kaysan! Bahkan aku tidak tahu jika dia akan melompat dari atas gedung,” kata Yoga dengan santai dan masih pada posisinya semula. “Hanya kamu yang bisa membuat trik murahan itu. Dan, aku yakin kamu lah yang merencanakan pembunuhan Putraku.” Senyum Eyang

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD