Lalu dia mengurutnya naik turun dengan gerakan yang sangat lembut. Om Farel mendesah nikmat tatkala merasakan bibir Adelia menyentuh ujung miliknya. Lidah istrinya itu bergerak liar menjilati miliknya itu seperti es krim yang sangat lezat. "Ohh yeah begitu baby, masukkan sekarang ke dalam bibir mungilmu itu, " perintah om Farel seraya memegang kepala Adelia dengan kedua tangan besarnya. Tanpa menunggu lama akhirnya Adelia melahap keperkasaannya itu. Mungkin karena ukurannya yang sangat besar, Adelia hanya bisa menelan sebagiannya saja. Namun masih bisa memberikan rasa nikmat untuknya. Di bawah sana Adelia dengan susah payah melakukannya meski beberapa kali dia hampir tersedak dan terbatuk karena Om Farel menekan kepalanya begitu dalam. Sudut matanya telah basah oleh air mata namun di