Saat itu sekujur tubuh Atha merinding. Ia memejamkan matanya, saat Davian memperdalam ciumannya. Tangannya reflek merengkuh tubuh Davian, ia merasakan perasaan yang aneh saat itu. Secepatnya Atha tersadar dan mendorong pelan tubuh Davian. Keduanya saling memandang dengan wajah yang memerah, dan juga napas yang terengah-engah. "Maaf, aku tadi...," Dave merasa bersalah, karena mengikuti nalurinya, begitu saja mencium gadis di sebelahnya. Atha juga merona, ia bingung karena sejujurnya ia tidak mungkin marah kepada Davian saat itu. "Dave, sebaiknya kita lanjutkan perjalanan." Atha berusaha untuk tetap tenang, walau napasnya masih terus memburu, begitu juga Davian. Ia masih mengatur jantungnya yang sejak tadi terus berdegup kencang. "Baiklah, kita jalan lagi," Saat itu keduanya hanya terdi

