Bab 59

1216 Words

Langkah sepatu hak Lidia beradu dengan lantai marmer koridor apartemen, menghasilkan gema yang tajam di lorong yang sepi. Nafasnya naik-turun dengan cepat, dad4 terasa berat akibat langkah terburu-buru sejak turun dari taksi di depan gedung apartemen. Aroma pembersih lantai yang masih samar menempel di udara bercampur dengan hawa dingin dari pendingin ruangan gedung, menambah kesan kaku pada setiap langkahnya. Lift menuju lantai delapan terasa lamban sekali, seperti sengaja mempermainkan kesabarannya. Jarum penunjuk lantai bergerak satu demi satu, pelan, dan setiap bunyi ding seolah ikut menambah degup jantungnya. Ketika akhirnya pintu lift terbuka, Lidia melangkah keluar hampir setengah berlari, tumit sepatunya berdetak cepat di sepanjang lorong panjang yang sunyi. Bayangan tubuhnya

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD