Bab 38

1136 Words

Mobil hitam mewah milik Roby Darmawan nampak melaju mulus di jalanan ibu kota yang mulai padat oleh arus kendaraan pagi. Dari balik kaca gelap, siluet Roby dan Lidia terlihat duduk bersebelahan di kursi belakang. Suasana di dalam mobil terasa hening, tapi bukan hening yang kosong—ada kehangatan samar yang tersisa dari peristiwa pagi tadi, meski keduanya berusaha keras menutupi dengan sikap formal. Lidia menatap keluar jendela, matanya mengikuti deretan gedung yang berbaris di sepanjang jalan. Jemarinya yang diletakkan di pangkuan bergerak resah, seolah sedang mencoba menyalurkan kegugupan yang tak bisa ia sembunyikan. Jantungnya masih berdegup lebih cepat dari biasanya, seakan sisa getaran pagi tadi menolak reda. Di sisi lain, Roby duduk tegak dengan wajah datarnya yang khas—dingin, be

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD