"Kamu mau apa?" Shania tahu, Dirga bisa saja berbuat nekat. Langkah Shania yang mundur menyentuh dinding. Ia berhenti untuk mundur, sementara Dirga yang melangkah maju sudah berdiri begitu dekat dengannya. Tangan laki-laki itu bersandar di dinding. Ia tatap Sang Istri dengan lebih tajam. Tatapan yang sekaligus sebagai bentuk intimidasi. Dirga mengusap pipi mantan istrinya dengan lembut. Ia menyesal kenapa dulu mau mengabulkan permintaan Shania yang ingin bercerai darinya. Harusnya ia bertahan dan memaksa wanita itu untuk tetap berada di sisinya. Penyesalan selalu datang di akhir. Ia ingin memperjuangkan wanita itu kembali. Namun, ia dengar Shania baru saja bekerja sama dengan Axel di proyek terbarunya. Dirga tahu, Axel adalah cinta pertama wanita itu. Ia mengenal Axel meski tidak perna

