Keyara menyimpan baju-baju yang baru ia setrika di lemari. Sementara Arga menatapnya datar. Keyara menutup pintu lemari lalu melirik Arga yang jua tengah menatapnya. Meski keduanya sudah pernah menyatu dan mereguk romansa yang tak terlupakan, nyatanya setiap kali netra itu saling menatap, ada debaran yang tiba-tiba melesak. Keyara sedikit salah tingkah, tak mampu sembunyikan rona merah yang tiba-tiba menyapu wajahnya kala mata awas Arga tak sedikit pun beralih. Tatapan yang terus mengarah padanya. Keyara melangkah menuju satu meja di sudut ruangan. Ia duduk dan membuka laptop. Ada pekerjaan yang harus ia selesaikan. Sejenak ia bertanya, Apa Arga masih mengawasinya? "Kamu masih sering bicara dengan Andra?" Pertanyaan Arga yang tiba-tiba meluncur membuat Keyara terpaku sejenak. Ia menol

