Hari itu udara terasa ganjil sejak pagi. Keyara baru saja selesai mengajar ketika seorang tamu tak diundang muncul di depan ruang guru, Miranda. Perempuan itu tampil rapi seperti biasa, dengan blazer biru muda dan senyum yang nyaris terlalu manis. "Boleh saya bicara sebentar, Bu Keyara?" suaranya terdengar sopan, tapi ada nada lain yang sulit dijelaskan. Beberapa guru yang masih di ruang itu saling berpandangan, tapi Keyara hanya mengangguk dan mempersilakannya ke taman kecil di belakang sekolah. Di sana suasananya lebih tenang, hanya suara burung dan semilir angin sore. Miranda menatap Keyara dengan ekspresi lembut, namun sorot matanya tajam. "Saya datang bukan untuk membuat keributan. Saya cuma ingin menjelaskan sesuatu… soal Gian." Keyara menarik napas pelan. "Silakan, Bu Miranda."
Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books


