Chapter 103. Hangatnya Pagi

1182 Words

Axel merapikan dasi dan jas kerjanya. Sementara Keyara menyiapkan sarapan. Ia juga menyiapkan bekal untuk Gian. "Bun, Fathan belum balik juga, ya?" Gian meneguk jus wortel buatan Keyara. Ia bersiap untuk sarapan. "Iya, Fathan masih ingin tinggal di rumah Nenek Arimbi dan Ayah Arga." Keyara mengulas satu senyum tipis. "Gian udah kangen. Kadang kelucuan Fathan yang bikin ramai." Gian tertawa kecil. "Iya, sama, Bunda juga kangen sama Fathan. Mudah-mudahan nanti Fathan mau balik ke sini lagi, ya." Keyara tersenyum untuk menyembunyikan rasa sedihnya. "Oya, Sayang, kemarin Bunda dengar dari anak-anak kelas lima, kamu dapat surat cinta dari Sella ya?" Keyara menatap Gian lembut. Ia bisa melihat air muka putranya berubah seketika. Ada rona merah menyapu wajahnya. "Ehm, anak-anak nggak bisa

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD