Mutia mengerjap. Ia masih merasa sedikit pusing. Ia amati sekeliling ruangan dan ia paham, ini bukan kamar hotel yang ia sewa. Ia kaget melihat sosok yang terbaring di sebelahnya tanpa pakaian. Lebih terkejut lagi ketika ia menyadari bahwa tubuhnya pun polos dan hanya terbungkus selimut. Mutia kaget bulan kepalang mengetahui pria yang bersamanya adalah Alvin, laki-laki yang ia benci dan penghalang yang akan mengacaukan rencananya. "Ngapain kamu di sini?" Mutia bicara keras dan menatap Alvin yang masih terpejam. Laki-laki yang bertato di lengan itu perlahan membuka mata. Ia menatap Mutia dengan wajah yang datar. "Apa kamu lupa semalam? Kamu mabuk dan hampir dilecehkan temanmu di club. Aku bawa kamu ke sini." Alvin duduk dan menanggapi Mutia dengan santai. Sementara, wajah Mutia berubah

