POV Nina "Apaan sih, Mas?" tanyaku saat ia kembali tersenyum lagi. "Mas bilang i love you tidak dijawab. Seharusnya dijawab biar Mas senang, Sayang." Tatapnya. Lalu dia pura-pura cemberut. Dasar suamiku. Akhirnya aku pun berkata, "Iya, aku cinta Mas juga." "Cinta tapi ngambek terus," sahutnya. Aku nyengir, mencomot jeruk di keranjang buah lalu mengupasnya perlahan. Setelah itu mengulurkan satu padanya yang langsung membuka mulut. "Habisnya mas ngeledekin aku mu-lu. Ya wajarlah aku kesal sama Mas." Diusapnya kepalaku. "Karena adik lucu kalau ngambek. Ha ha. Jadi mas senang melakukannya. Adik ingin ke mana sekarang?" Aku menggeleng. "Nggak pengen ke mana-mana. Mau bobok aja ah di rumah seharian. Besok kan mau pergi bulan madu, jadi hari ini harus istirahat biar gak kecapean." Diusap

