38

1081 Words

POV Nina Mata Bu Astuti membulat kaget, mulutnya terbuka dengan wajah tidak.percaya. "Satria! Jangan mengajak ibu bercanda! Apa-apaan kamu, lepaskan dia." d**a Bu Astuti turun naik, ia lagi-lagi menatap kami syok. Alih-alih melepaskanku seperti yang diminta ibunya, Om Satria malah mendekatkan tubuh dengan tangan masih merangkulku. Cup. Ia kembali mengecup pipiku, nyaliku ciut saat berpandangan dengan guru ekonomi, tatapannya bagai elang hendak makan tikus saja. "Bu, aku tidak bercanda, Nina memang istriku. Menantu ibu." Lirih ucapan Om Satria dan terdengar hati-hati. Bu Asturi menarik napas panjang-panjang. "Jangan mengada-ada kamu, Sat. Istrimu," Tatapannya menghunjam dalam, dengan sebelah mata terpicing menatapku terlihat begitu meremehkan. " Istrimu, memangnya kapan kamu menikahin

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD