POV Satria Dering HP terus menerus membuatku terjaga. Aku menjulurkan tangan lalu membuka mata sedikit, tanganku meraih HP di bibir ranjang, hampir saja jatuh. Nina sudah tidak ada di sampingku, mungkin dia sedang mandi. "Halo." "Satri-aaa." "Ibu yang menelepon rupanya," kataku santai sambil membuka mata yang begitu berat karena masih sangat mengantuk. Tampak wajah sebal ibu di layar HP. "Katamu mau ke sini? Kapan? Dasar anak kurang ajar!" ketusnya terlihat begitu jengkel. "Ibu jangan marah-marah nanti cepat tua," kataku, yang membuatnya langsung mendengkus sebal. "Jangan pura-pura bodoh kamu Sat, ibu marah karena kamu! Bisa-bisanya kamu bicara begitu pada Pak kepala sekolah, membuat ibu malu saja!" Huh! Dia membuang napas keras. "Sudah kubilang jangan marah-marah nanti cepat tua,

