132

3056 Words

POV Satria Zaki memandangiku dan Nina bergantian dengan sebelah mata terpicing terlihat heran. "Ada apa, Yah?" Aku menarik napas, mencoba meredamkan detak jantung yang begitu cepat dengan menarik napas pelan-pelan. Aku tidak tahan untuk segera terus terang. Tapi melihat Zaki yang begitu sedih karena mengetahui perceraianku dan Wulandari, aku jadi tidak tega. Tapi begini terus, aku pun tak bisa. Ini sungguh menyiksa. "Kamu sudah makan?" tanyaku dan dia langsung mengangguk. "Sudah tadi di rumah ibu, tapi aku gak kenyang sama sekali karena hanya makan sedikit aja. Bisakah kita makan bareng-bareng?" tanyanya balik, bergantian memandangiku dan Nina. Nina diam, sementara aku mengangguk. "Baiklah, ayo kita makan bersama," sahutku dengan tatapan ke arahnya yang terus memperhatikan istriku.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD