POV Nina "Sa-yang, i love yo-uuuu," ucapnya lagi karena aku terus diam menatapnya. "Sa-yaaang," katanya merajuk, wajahnya masam. Baru saja aku akan membalas, i love you, too, Sa-yaaaang dengan tak kalah manis, Om Satria tiba-tiba mengedipkan sebelah mata menggoda membuatku seketika mengurungkan niat membalas ucapannya. Sebagai gantinya, aku mendelik sebal kemudian mencubit perutnya sekuat tenaga yang membuat ia langsung meringis-ringis tampak kesakitan. Sumpah ngeselin banget punya suami sepertinya. "Aduh, Sa-yang, kamu kejam sekali pada suami sendiri." Ia mengibai, tatapannya memohon minta dilepaskan, tapi sempat-sempatnya ia tersenyum bukannya minta maaf membuatku jadi kembali mencubit perutnya dengan gemas. Aku melepas tangannya yang terus menggenggam tanganku kemudian dengan cepa

