99

369 Words

“Maaf sebelumnya Nak Rania, kalau ibu sudah merepotkan kamu dengan pertemuan kita yang sudah dua kali, waktu itu ibu masih sangat kaget melihat wajah kamu, kamu sangat mirip dengan almarhum suami ibu,” ucap Wilda dengan pandangannya yang sedikit menunduk. “Mirip?” ulang Rania kembali, Wilda pun mengangguk. “Dan kalian berdua juga sangat mirip,” sahut Vino menunjuk ke arah Rania dan Wilda. Wilda tersenyum bahagia, sedangkan Rania tampak bingung. “Apa ini artinya? ....” Rania menghentikan kalimatnya, tak ingin gegabah dalam menyimpulkan sesuatu. “Hati saya berkata, kamu adalah anak saya yang saya cari selama ini,” ucap Wilda bersamaan dengan air matanya yang menetes. “Ibu orang tua kandungnya saya?” Rania kembali bertanya, matanya terlihat berkaca-kaca. “Ibu yakin iya,” sahut Wilda sa

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD