86

432 Words

Vino pulang bersama Rania, bukannya membawa Rania ke tempat pemasangan iklan untuk mencari ibu kandungnya, Vino malah membawa Rania ke warung makan. “Kita ngapain ke sini?” tanya Rania dengan nada sewot. “Ya makan lah, masak mau belajar,” sahut Vino sambil melepaskan helmnya. “Gua gak lapar!” ucap Rania masih jutek. Vino memperhatikan Rania dari atas hingga bawah, membuat Rania jadi merasa ada yang aneh dengan penampilannya. “Kenapa lihatnya begitu?” tanya Rania sambil membenarkan letak kerung leher bajunya sendiri supaya tidak ada yang aneh. Tanpa menjawab, Vino mendekati Rania, dan merapikan rambut Rania yang berantakan saat melepaskan helm. “Apaan sih pegang-pegang, jangan cari-cari kesempatan ya!” ucap Rania sambil menjauh dari tangan Vino yang belum selesai merapikan rambut Ran

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD