Vino memulai pelajarannya, sedangkan Rania dengan uring-uringan mendengar penjelasan dari Vino, tapi Vino tidak menegur Rania, dia tidak mau memperkeruh suasana, hingga jam mengajar Vino berakhir dan kembali ke ruangannya. “Eh, lihat deh, gua udah cantik belum? Penampilan gua harus perfect banget di depan Pak Vino!” tanya Yenni pada teman-temannya sambil memutar badannya depan belakang memperlihat tubuhnya yang langsing dan seksi. “Sudah, sudah oke banget, tapi emangnya lu mau ke sana sekarang juga?” tanya Pita teman gengnya Yenni. “Iya dong, sekalian gua mau bawain makanan enak biar pak Vino makin jatuh hati,” sahut Yenni membuat Rania yang mendengar obrolan mereka rasa-rasanya mau muntah. “Amit-amit jabang bayi!” ucap Rania tiba-tiba, sambil mengetuk kepalanya dan meja berkali-kali s