Keheningan masih menyelimuti ruangan itu yang terasa panas nan mencekam padahal AC di ruang di-setting cukup dingin. Helaan napas yang panjang dan terdengar berat terdengar bergantian dari mulut mereka.
“Rayyan pernah menunggu, Ma, Pa.” Bisik Rayyan setelah keheningan beberapa saat. “Tiga tahun.” Lanjutnya lagi yang masih tidak dimengerti oleh mereka.
“Menunggu Lova untuk siap berbicara dengan Rayyan dan menceritakan kejadian itu dari versinya. Rayyan hanya merasa … tidak adil untuk gadis itu walaupun apa yang dialami Galen dan Elodie sangat fatal. Sehingga, Rayyan memberinya kesempatan.”
Bisik Rayyan dengan nada yang pilu, semua orang terkejut mendengar ucapan Rayyan, pun dengan Galen yang semakin merasa ada tombak panas yang berkali-kali menikam hatinya.
“Lova juga mengalami hari
