Keesokan harinya, sebelum berangkat kuliah, Arkan berencana akan pergi ke rumah Lia lebih dulu. Dia ingin memastikan kalau tadi sore yang ia lihat, benar Thalia atau bukan. Jika Thalia tidak di rumah, berarti perempuan yang berlari dan masuk ke dalam taksi bukan Thalia. Dan, jika Thalia di rumah, berarti benar, yang tadi sore ia lihat adalah Thalia. “Kamu masih setengah tujuh kok sudah siap-siap?” tanya Bunda Annisa. “Arkan ingin ke rumah eyangnya Thalia, Bun. Arkan mau memastikan kalau tadi sore yang Arkan lihat Thalia atau bukan,” jawab Arkan. “Nak, bunda tahu, kamu masih sangat mencintai Thalia, dan berharap Thalia kembali. Kalau kamu masih berharap semua itu, tolong jauhi Ica. Jangan kamu tarik ulur hatinya. Bunda melihat Ica sangat mencintaimu, Arkan,” tutur Annisa. “Bunda benar,