Chapter 89 - Testpack

1375 Words

Thalia sampai di kantornya, dia masih saja menangis karena dia merasa ada yang kurang. Ya, ada yang kurang, kurang belum di cium dan dipeluk Arkan saat mau ke kantor. Dia masih menangis, ingin rasanya memeluk suaminya, tapi dia merasakan rasa mualnya saat di dekat suaminya. “Mas, aku pengin dipeluk ...” Thalia menuliskan pesan pada Arkan seperti itu dengan emoji sedih dan menangis. Arkan pun sama, dia tidak bisa konsentrasi bekerja saat ini, karena dia tidak memeluk dan mencium istrinya saat mau berangkat ke kantor. Arkan merasa ada yang aneh dengan istrinya. Padahal tubuh Arkan tidak bau wangi atau bau yang tidak sedap, namun Thalia selalu bilang kalau bau tubuh Arkan wangi, hingga membuatnya ingin muntah. “Kamu itu kenapa, Thalia? Aku sepertinya biasa saja, tidak bau apa-apa? Masa ak

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD