Arkan keluar dari kamarnya setelah lama bersiap-siap untuk pergi dengan Ica, karena dia diajak bundanya mengobrol dulu di kamar. Arkan melihat kedekatan Ica dengan abahnya. Baru kali ini ada teman perempuan Arkan yang akrab dengan abahnya. Abahnya sepertinya sangat menyukai Ica dibandingkan dengan Thalia dulu. “Mungkin karena Ica orangnya mudah akrab dan bisa mengimbangi lawan bicaranya, jadi abah merasa nyaman mengobrol dan bercanda dengan Ica. Beda dengan Thalia yang pendiam, kalau tidak diajak bicara dia tidak bicara lebih dulu,” gumam Arkan. Arkan melihat mereka dari kejauhan yang sedang mengobrol dan bercanda. Tentu itu suatu pemandangan yang indah bagi Arkan, kedua orang tuanya sangat akrab dengan Ica. Namun, tidak di hati Arkan, meski mereka akrab, Arkan tidak akan menganggap Ica