Arkan teringat sesuatu, soal dirinya yang akan mengundurkan diri dari perusahaannya. Dia merasa sudah tidak ingin lagi kerja kantoran yang kadang menyita waktu. Ada acara dadakan sama klien, ada pertemuan dengan semua relasi kerja di luar kota, pertemuan ini dan itu, makan malam dengan klien, dan lain sebagainya yang membuat dia harus meninggalkan Thalia cukup lama. Arkan tidak kejadian seperti kemarin menimpanya kembali. Dia lebih baik mencari aman dengan kembali bekerja di bengkelnya yang sudah berhasil ia besarkan, dan sekarang semakin ramai pengunjung. “Ehm ... minta perhatiannya sebentar, Arkan ingin menyampaikan sesuatu sama abah, Kak Dio, dan Kak Raffi. Yang lain juga harus tahu sih,” ucap Arkan. “Kamu mau menyampaikan apa, Arkan?” tanya Arsyad. “Abah, Kak Dio, dan Kak Raffi, Ar