Setelah menutup pintu mobil, Lex terdiam sejenak memandang sedan hitam yang tampak asing baginya. Berasumsi di rumahnya ada tamu, barulah Lex menoleh pada Arya yang menghampirinya. “Sepertinya ada tamu.” Lex mengajak Arya masuk dan pria itu tampak terus menatap mobil yang terparkir di sisi halaman yang berbeda. “Kenapa, Ar?” “Ohh, nggak papa, Om,” jawab Arya terus mengikuti Lex dari belakang dan berhenti di ruang tamu. “Nggak ada orang.” Jika Elok membawa tamunya masuk melebihi ruang tamu, itu berarti istrinya sudah sangat akrab dengan tamu tersebut. “Tunggu di sini sebentar.” “Iya, Om,” jawab Arya masih memikirkan sedan, yang terparkir di halaman rumah Lex. Ada sebuah firasat yang mengusiknya, sehingga Arya memutuskan kembali pergi ke depan. Ia menatap sedan tersebut, tetapi tidak kun

