Cinta Cita~38

1187 Words

“Kalau sampai setahun aku dianggap belum mumpuni, apa aku nggak boleh balik ke Singapur?” Cita duduk di karpet, sambil menekuk kedua kakinya ke atas. Menatap Harry yang duduk bersandar di tempat tidur. Sementara Sandra, masih sibuk di depan meja rias dengan skincare-nya. “Kenapa harus pesimis begitu?” Sandra melihat Cita lewat pantulan cermin meja riasnya. “Karena, aku ngerasa kak Kasih nantinya ...” Cita menggeleng cepat. “Emang bang Awan masih ngasih izin kak Kasih kerja, kalau mereka sudah punya anak? Mami ngerti maksudku, kan?” “Masih,” jawab Harry. “Tapi itu tadi, Kasih nggak akan bisa full ngurus perusahaan seperti kemarin-kemarin.” “Kan, aku sudah curiga dari awal.” Cita berpikir, dirinya akan stuck di Jakarta dan tidak akan kembali ke Singapura. Harry menginginkan Kasih dan Ci

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD