Langit sore tampak tenang ketika sebuah mobil hitam berhenti di depan Villa Van Helder. Bangunan itu megah dengan arsitektur modern yang berdiri kokoh di atas bukit pribadi. Tiffany turun, disambut oleh oleh beberapa pelayan yang segera berjalan mendekat dengan senyum ramah, begitu ia turun dari mobil. Adrianus meminta Willem untuk mengantar Tiffany pulang lebih awal, sementara Brian juga sudah dikabari. “Nona, mulai sekarang anda akan tinggal di sini bersama Tuan Brian,” ucap Willem. Tiffany hanya mengangguk, masih menyembunyikan gelombang perasaan yang bercampur aduk. Ia masih tak percaya jika saat ini di akan tinggal di sebuah Villa bak istana baginya. ‘Sekaya apa sebenarnya keluarga ini? Aku tahu Brian adalah orang kaya, tapi aku tidak menyangka jika hartanya sangat berlimpah sep

