Maaf

1168 Words

"Kinar!! Kinar!! " teriak Samara memanggil anaknya saat dia sudah sampai dirumah. Tapi tidak terdengar sahutan sama sekali. "Kamu kenapa teriak-teriak begitu? " tanya Putri mendatangi anaknya dengan heran. "Kinar sudah menyiram wajah Kiara dengan teh panas sampai melepuh ma, aku harus menghukumnya!! " jawab Samara sambil membuka pintu kamar Kinar tapi anaknya itu tidak ada di dalam sana. "Kemana Kinar? apa dia belum pulang? bukannya dia tadi pulang bersama dengan Sammy? " tanya Samara pada mamanya. "Sammy dan Kinar belum pulang. Mama dari tadi di rumah" jawab Putri mengejutkan Samara. Merasa tidak ada yang beres Samara langsung menelpon adiknya tapi panggilan teleponnya tidak diangkat. Tiba-tiba hati Samara merasa resah. Sebenarnya kemana mereka sekarang. "Tunggu saja mereka pula

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD