"PESANANNYA Ethan mana? Katanya lo mau masak buat dia?" Nayla memasuki dapur dan langsung memberondong Damian dengan soal mematikan. Damian berjengit. Dia menggaruk-garuk tengkuknya yang tidak gatal seraya membalas, "Dia pesen cuma satu, gue udah nyuruh pelayan buat nganterin ke mejanya." Pria itu melirik Nayla yang sudah rapi dengan celana jin hitam panjang dan kaus santai berwarna biru, dilapisi jaket putih yang ritsletingnya sengaja dibuka dan memamerkan kaus birunya. "Mau pergi lagi?" tanyanya. "Iya, mau jalan, sama Evan." Nayla berjalan mendekati kulkas dan mengambil beberapa kue buatan Nando yang sukses membuat pria itu menoleh cepat dengan mata melotot. "Kalian jaga resto ini buat sehari lagi, ya?" Damian menghela napas kasar. "Oke, lo juga baik-baik sama anak." Nayla

