36

960 Words

POV Rifani "Sekalinya murahan, tetap saja murahan!!" "Enggak, Bu." Aku menggeleng-geleng. "Ibu salah paham," lanjutku, aku menatap Aldo benar-benar tak enak hati. Orang-orang menoleh kemari, terlihat begitu ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi. Sungguh aku sangat malu menjadi pusat perhatian. Tak jarang orang yang lewat menghentikan langkah hanya untuk menatap ke sini. Aldo mengusap wajahnya yang penuh cairan putih dengan telapak tangan, lalu saat tatapannya tertuju pada anak perempuannya, ia segera mendekat pada bocah yang terlihat gemetaran itu. Digendongnya Cinta, kemudian sambil tangannya mengusap kepala Cinta mungkin agar tenang, Aldo menatap Ibu. "Maaf, ibu salah paham," kata sahabatku ini dengan sopan, dia bahkan sedikit menundukkan kepala pertanda menghormati. Tanpa harus d

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD