18

1473 Words

POV Adam Aku tersenyum melihat wajah Lana, tampaknya dia keberatan namun aku pura-pura tidak tahu. Kusentil hidungnya. "Ada apa dengan wajah murammu, Sayang?" "Takutnya ada yang nelepon aku, Kak. Gimana kalau ibu mertuaku nelpon?" "Memangnya kenapa jika mantan ibu mertua adik nelpon? Adik bisa beralasan lupa cas HP, makanya Hpnya mati. Apa salah jika kakak ingin, tidak ada yang mengganggu bulan madu kita, Sayang?" "Tidak salah, sih, ta-pi ...." "Tidak ada tapi. Adik ingin kita makan di mana?" tanyaku. "Terserah kakak saja." Dia memandangiku. Aku yang hendak mengemudi balas memandangnya. "Kenapa, Sayang? Ada yang kamu pikirkan?" tanyaku heran. Melihatnya tampak memikirkan sesuatu begitu membuatku jadi penasaran. Dia mengangguk. "Aku kepikiran dengan ibu, Kak. Keadaan ibu kan sedan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD