62

1784 Words

POV Rifani + Adam Dengan perasaan murung, aku mencoba menanyakan pekerjaan di toko lainnya yang ada di PGC, namun tak satu pun yang membutuhkan karyawan, katanya. Yang membuatku sakit hati, beberapa pemilik toko menatapku dengan pandangan, seolah aku adalah kotoran. Ada juga yang terang-terangan mengataiku pelakor, apa sudah tak diberi uang lagi. Ya Allah, ke mana aku hendak mencari pekerjaan kalau begini? Aku menyetop mikrolet lalu masuk ke dalamnya. Beberapa penumpangnya langsung berbisik-bisik, curi-curi pandang ke arahku. Itu sungguh membuatku tak nyaman, juga ingin menangis rasanya namun kutahan. Untuk mengalihkan perhatian agar tak fokus pada beberapa orang yang terang-terangan menatapku tak suka, aku iseng-iseng membuka sosial media. sss, i********:, lalu YouTube. Mataku melebar m

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD