POV Rivan Aku mondar-mandir di bibir jalan dengan gelisah. Sudah satu jam lebih kenapa tidak datang juga? Aku mengeluarkan HP melihat jam, iya benar sudah satu jam lebih tapi tidak datang juga. Apa jangan-jangan, cecunguk-cecungut itu mengalami kendala saat menculik Ila? Mau tak mau harus kuakui pebinor itu pintar bela diri juga, itu membuatku berpikir jangan-jangan orang suruhanku dibekuk olehnya lalu dibawa ke kantor polisi. Membayangkannya membuatku risau. Aku terus mondar-mandir sampai akhirnya HPku berdering. Salah satu orang suruhanku lah yang menelepon. Dengan perasaan was-was aku mengangkat panggilannya. Semoga bukan kekecewaan yang kudapat. Angkat. "Halo," kataku. "Halo, Bos." "Bagaimana?" tanyaku tanpa basa-basi. "Apa kamu berhasil membawa istri juga anakku?" tanyaku deng