21

1697 Words

POV Lana Kecupan lembut terasa di keningku. Aku membuka mata perlahan. Tampak di sampingku, Mas Adam berbaring miring, bertopang dagu memandangiku. Sebelah tangannya terulur lalu mengusap pipiku dengan gerakan pelan. "Pagi, Sayang?" Sapanya dengan senyum terkembang di bibirnya. Aroma sampo menguar dari rambutnya yang basah. Wajahnya segar terlihat menawan, membuatku ingin mendekat untuk memeluknya tapi saat teringat kejadian semalam, aku langsung mengurungkan niat itu. Aku masih kesal padanya yang dengan egois mengirimkan foto kami tanpa ijinku. Bahkan aku sudah terang-terangan mencegahnya juga mengingatkan janjinya dulu, tapi tetap saja ia kirimkan. Kusingkarkan tangan Mas Adam dari wajahku lalu aku beranjak duduk. Mas Adam ikut duduk, dia memandangiku dengan bibir melekuk senyum. "Ad

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD