Bella menyerahkan gelas berisi air warna hijau. Tersenyum, bahkan tertawa kecil saat melihat ekspresi suami yang begidik dengan membuang muka. Mendudukkan p****t disamping Alan, menarik bahu lelakinya agar menatap kearahnya. “Al, ini biar cepet sembuh lho. Kamu juga tau, ini obat herbal, aman dan nggak ada bahan pengawetnya. Aku sendiri yang tiap hari masak. Ayok, diminum. Cuma segelas, Al.” bujuknya setiap kali menyuruh Alan untuk meminum obat dari klinik herbal. “Sya, itu pahit lho. Rasanya nggak enak banget. Kasih gula dikit kek, pelit bener.” Sedikit manyun, dan itu membuat Bella terkekeh. Wajah ganteng Alan keliatan lebih lucu. Nabok bahu itu pelan. “Astaghfirullah, kamu kalah sama anak kecil, iihh. Ini juga cuma segelas aja lho, Al. enggak banyak.” Alan berdesis pelan, masih aja