Buaya Darat

1124 Words

Windy hanya mendesah panjang ketika Marvin berselancar menjelajah bebas di leher jenjangnya. “Marviiin…ohhhh…” desisnya dengan memejamkan matanya. Mendengar desahan sang puteri membuat Marvin semakin bersemangat seperti baru saja di berikan sorakan penyemangat. Windy menggeliat dengan liar terlebih manakala Marvin melumat bibirnya dan melepaskan kancing pakaiannya. “Ja-jaaangan, Marviiin….” “Kau akan menyukainya, Honey…aku akan membuatmu melayaang…” bisik Marvin dengan gigitan di telinga sang puteri. “Ohhh…Marviiinn…a-apa yang…a-akan kau lakukan?” ucap Windy terbata-bata. “Aku akan membawamu terbang, dalam keindahan…Honey….” Bisik Marvin, di iringi tawa kecil Windy yang kini sudah mengusap kedua pipi sang pangeran dengan tangannya. “Dasar nakal!” tawa kecilnya membuat Marvin semaki

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD