"Aku bukan mau nagih, Bocah kecil. Aku cuma nanya. Dan berniat menawarinu pinjaman lunak lagi..." ucap Banyu membuat Windy menatap dengan mata berbinar. "Serius mau ngutangin lagi?" sorot mata itu yang membuat Banyu candu untuk terus berinteraksi dengan wanita yang sebenarnya menjadi istri sang majikan. "Kenapa enggak? Kan membantu orang yang membutuhkan itu pahalanya gede. Jadi gini, nih filosopi yang pernah aku denger dari temen yang kebetulan faham agama ketika aku di kampus..." suara itu terhenti sejenak lalu niat jahilnya kembali muncul "Pernah makan bangku kuliah, bukan?" Seketika Windy tangannya bereaksi mencubit perut pria di hadapannya. "Ya pernahlah! Yang belum pernah itu makan jajan empat bilangnya dua ke ibu kantin...." Sontak keduanya terkekeh. "Kok tau? Wahhh! Jangan-ja

