“Kamu kenapa, sih? Kok ketus gitu ngomongnya?” tanya Swan lagi sembari menyentuh bahu sang istrti menggunakan jari telunjuknya. Terkesan imut, tapi Windy sedang kesal. “Gak, ada!” ketusnya tangannya dengan cepat menarik selimut dan menutupi selruh tubuhnya. Hingga membuat Swan semakin penasaran. “Gak ada, tapi, kenapa malah make selimut sampe segininya? Gak pengap apa?” tanya Swan dengan polos, hingga membuat Windy kembali membuka selimut dan duduk lalu menatap Swan yang tengah duduk di sisi ranjang. “Kenapa emangnya kalau aku pengap, ga bisa nafas, trus mati? Masalah buat kamu? Enggak, kan? Yaudah, jangan rese’…” ketusnya dengan mata menatap tajam kearah sang suami. “Urus aja diri masing-masing. Kan udah nyaman tuh! Gak di gangguin…” sindir Windy lagi membuat Swan gemas melihat tingkah

