39. Potongan Puzzle

1961 Words

Melodi yang tertelan, mencuat syair-syair ingatan. Rahi terdiam. Semua yang ada di sana ikut bungkam. Tanpa terasa 1000 detik telah datang. Pintu terbuka dan munculan dua insan. “Ya Ampun, anak Mama kenapa?” Mariam langsung menerjang Rahi yang beku dalam posisinya. Gio turut mendekat, Kenzo dan kawan-kawan menyingkir memberi privasi untuk mereka, setelah sebelumnya berpamitan. “Willis main kasar, ya? Kok bisa masuk rumah sakit? Sekarang mantu Mama mana?” Pertanyaan yang Rahi respons dengan senyuman. “Cucu Papa baik-baik aja, kan?” Kali ini Rahi mengangguk. Lalu mengusap perutnya, dalam hati meringis. Anaknya orang asing? “Udah boleh pulang sama dokternya?” “Udah,” jawab Rahi. Mariam sewot, “Terus suami kamu mana? Kok istrinya ditinggal?” Rahi terkekeh. “Willis marah sama Rahi, soaln

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD