Keduanya saling terdiam dengan pemikiran masing-masing. Padahal keduanya sedang berada di dalam satu mobil yang sama. Perjalanan pulang dari rumah sakit. Jika Ana sedang gelisah dengan berita kehamilannya, lain lagi dengan Ken. Bahkan pria itu senyum-senyum sendiri sejak tadi. Menolehkan kepala pada sag istri yang tengah membuang pandangan ke samping dengan tatapan kosong. Ken menyentuh tangan Ana, membuat wanita itu tersentak kaget karenanya. Refleks Ana menoleh dan kesal mendapati senyuman yang tersungging dari bibir suaminya. "Feelingku selalu benar. Kamu hamil." Ana mengembuskan napas panjang. "Haruskah saya bahagia dengan berita itu?" Wajah Ken berubah masam. "Kenapa kamu bicara seperti itu, Ana? Kamu tidak ingin punya anak dariku?" "Aku mau punya anak dari kamu, Mas. Tapi denga