“Tisa! Apa yang terjadi sama kamu?” tanya Pramudia yang baru saja membuka pintu ruang kerja sang putri dan disuguhi dengan kekacauan yang Tisa buat.
Pria paruh baya itu tergopoh-gopoh menghampiri sang putri dan memeluknya. Tisa menangis histeris di dalam pelukan sang papa.
“Ken, Pa!”
“Kenapa lagi dengan Ken? Apa dia menyakitimu?”
“Dia sepertinya sudah tidak cinta lagi sama aku, Pa.”
Pramudya menghela napas panjang. Sudah dia duga jika putrinya sekacau ini pasti karena ulah Ken.
Pramudia memapah Tisa untuk duduk di atas sofa.
“Cerita ke papa apa yang tejadi?”
“Apa Ken tidak cinta lagi sama aku? Ken berani bohong sama aku, Pa?”
“Bohong kenapa?”
“Tadi aku mengantar Chiko ke sekolah dan aku melihat mobil Ken baru saja meninggalkan area sekolah. Tapi saat aku bertanya padanya, dia tid
