Mulut Ana terbuka untuk sesaat sebelum pada akhirnya ia katubkan kembali. Jadi ... Ken menganggap dia adalah seorang adik sehingga asisten pria itu salah sangka dan menyebabkan dia kebingungan seperti ini.
Detik selanjutnya, Ana pun tersenyum. "Maaf, saya lupa jika kita pernah berkenalan saat bertemu di resto kapan hari."
"Itu Ana ingat." Frans cengengesan memperhatikan belanjaan Ana. "Ana sendirian?" tanya pria itu, yang hampir dijawab oleh Ana, tapi keduluan Edward yang tiba-tiba muncul lalu pria itu juga yang menjawab.
"Siapa bilang Ana sendirian. Dia sama saya."
Refleks Ana menolehkan kepala, ketika mendengar suara bariton seorang pria yang berdiri di samping tubuhnya. Menelan ludah kasar dengan mulut terbuka, akan tetapi tak ada kata yang sanggup dia ucapkan. Ini sungguh mengejutk
