“Ini semua gara-gara papa!” pekik Tisa tidak terima karena sudah dua hari lamanya Ken tidak datang ke kantor, juga tidak pulang ke rumah. Dihubungi juga tidak direspon baik melalui panggilan telepon atau pesan. Bahkan Tisa sudah kewalahan menjawab rengekan Chiko karena dia tidak bisa menuruti keinginan putranya yang menginginkan pulang sekolah dijemput oleh sang Daddy. “Tisa, papa minta maaf. Papa juga tidak menyangka jika Ken seberani ini sekarang.” “Itu karena Papa telah melukai harga dirinya.” “Tapi Tisa. Kamu jangan gegabah dan mengemis cintanya. Kita lihat saja mau seberapa kuat Ken bertahan tanpa kita.” “Apa maksud Papa? Papa merendahkan Ken begitu? Apa papa pikir Ken tidak bisa hidup tanpa kita?” “Ya. Dia mau kerja di mana lagi jika papa mem-blacklist-nya dari perusahaan mana