Anya terbangun saat mendengar suara alarm yang berasal dari ponselnya. Ia memang sengaja menyetelnya di jam lima pagi. Membuatkan sarapan untuk sang suami, itu rencananya. Mengumpulkan nyawa, ia meregangkan otot badan. Tidur di sofa memang buruk akibatnya. Tetapi mau bagaimana lagi, Bara ngambek. Sebagai tamu, tidak mungkin juga perempuan itu memaksa si empunya apartemen untuk tidur bersama. Setelah dirasa nyawa sudah terkumpul, Anya berdiri, berjalan menuju dapur. Dibukanya kulkas, diambilnya telur, tomat, selada, bawang bombay, dan timun. Ia ingin membuatkan sandwich untuk sang suami. Bukannya kebarat-baratan, menurut perempuan itu, Bara belum terbiasa sarapan. Jadi, ia harus mencobanya dengan yang tidak terlalu berat. Anya meletakkan teflon di atas kompor. Ia ingin membuat telur cepl