Siang yang terik ketika matahari tepat berada di atas kepala, mobil mewah milik Mark terparkir di depan sebuah butik ternama. Pria blasteran itu keluar dari dalam mobil tanpa melepas kaca mata hitamnya. Sungguh panas yang memanggang kulit putihnya, membuat Mark gegas menggenggam tangan Marsha dan menarik lembut lengan perempuan itu menuju pintu masuk. Berjalan cepat menghindari panas yang menyengat. Pintu kaca bertuliskan open di dorong oleh Mark dari luar. Hawa dingin dari terpaan Air Conditioner langsung mengenai wajah mereka berdua. Calon pasangan pengantin yang beberapa minggu ke depan akan segera meresmikan hubungan ke jenjang pernikahan. Marsha tak bersuara dan hanya mengikuti saja apa yang Mark mau karena di sini Marsha tak ada daya untuk bersuara apalagi berpendapat. Mark yang m