Mark merengkuh pinggang Marsha dan makin merapatkan dekapan tubuhnya. Mendekatkan wajah di telinga istrinya sembari berbisik, "Apa kau memang sengaja ingin menghindariku?"
Deg. Marsha menelan ludah. Selimut yang dia apit di ketiak dia cengkeram erat.
Sapuan napas hangat Mark yang singgah di telinga menyalurkan rasa hangat menjalari tubuhnya membuat tubuh Marsha meremang.
Karena istrinya itu tak menjawab, Mark kembali berucap. "Dan ini juga yang menjadi alasan kenapa selama beberapa hari kau tak mau mengaktifkan ponselmu? Agar aku tak bisa menghubungimu? Benarkah begitu Marsha sayang?"
Marsha memejamkan matanya. "Mark. Ada banyak hal yang tidak bisa kita paksakan dalam hubungan pernikahan ini. Dan kau pun ... jangan pernah berpura-pura bahagia jika sebenarnya di luaran sana kau bisa ja
