Marsha berjalan lunglai memasuki resto miliknya. Masih sepi karena ini terlalu pagi untuknya mendatangi resto ini. Beruntung Mirna sudah datang jadi Marsha tidak sia-sia akan keputusannya yang meminta pada Mark agar mengantarkan dia ke resto saja. Padahal suaminya itu sudah keukeh akan mengantar sampai kantor. Namun, Marsha menolak dengan alasan rindu resto juga rindu Mirna. Inginnya lagi Mark akan menunggu sampai Marsha selesai melepas rindu dengan Mirna lalu pria itu akan mengantar ke mana istrinya itu ingin pergi. Lagi-lagi Marsha mengusirnya. Padahal Mark tak ada kerjaan lain karena dia masih dalam masa cuti sampai esok hari. Baiklah. Melihat wajah memelas Marsha juga seolah tak bersemangat, Mark yang kasihan juga tak mau semakin menambah beban pikiran istrinya, memilih mengalah. Namun
