Carina membuka pintu saat mendengar suara-suara. Di dapur, ia melihat Agam tampak sedang berkutat dengan alat masak. “Kupikir Anda sudah tidak tinggal disini lagi, Tuan Agam.” Ucapnya dengan nada yang terkesan menyindir. Agam tidak bisa dikatakan tidak terkejut mendengar suara gadis itu. Ia menoleh dari penggorengan di depannya dan melirik Carina. “Kupikir Anda belum kembali, Nona Carina.” Jawab pria itu dengan nada yang sama. “Aku kembali sore tadi, dan langsung tidur.” akunya jujur. Carina berjalan menuju dapur dan kemudian mengambil air dingin dari dalam lemari es. “Bagaimana dengan pengerjaan resto, sudah selesai?” tanyanya ingin tahu. “Hanya tinggal finishing.” Jawab Agam apa adanya. “Aku sedang membuat telur orak-arik, kamu mau?” tawarnya. Carina menggelengkan kepala. Dia sedan