Haikal tampak mulai mengerti maksud tawa Terry. Dia manggut-manggut sambil mengerdipkan matanya ke arah Terry. Terry balas dengan anggukkan.
“Jadi ceritanya tuh aku lagi duduk di kantin. Dia juga. Waktu itu di kantin lagi sepi, aku duduk persis di depannya dia, jarak lima meteranlah. Dia sedang telponan sama teman-temannya gitu sambil mamerin kampus, trus yaaaa, mungkin kameranya tertuju rambutku, pada tereak busyet sarang burung tuh?”
“Hahaha....” Crystal tertawa lepas. Dia akhirnya memahami kenapa Terry tidak menanggapi serius candaan sahabat-sahabat perempuan yang bernama Paula.
“Jadi mereka nggak tau kalo kamu juga orang Indo?”
Terry mengangguk santai.
“Lanjut aja hinaan kayak jalan tol … sampe si Paula bilang kepingin jambak rambutku,” ujar Terry.
“Trus gimana bisa sampe kamu k
