“Ya. Untuk sementara ini passionku masih di fashion designing, kuliah, modelling, usaha pakaianlah. Bantu Mami dan kakakku Crystal dan Aa Haikal,” ujar Terry dengan gaya santainya. Terry meletakkan kembali ponselnya ke meja kecil samping tempat tidur. “Trus emang tujuan orang tua kamu sekolahkan ke sini biar nangani perusahaan pakaian itu kan?” tanya Paula. “Ya. Bisa juga. Mereka niatnya supaya kita lebih mandiri, ngembangin perusahaan lebih maju ke depan. Tapi akhir-akhir ini, nggak tau kenapa mamapapaku kepingin aku pulang. Hm … aku disuruh urus kebun-kebun sawit Papa,” aku Terry. Paula terkesiap. Matanya membulat besar. “Terry,” desahnya. “Kok sama kita ya?” ujarnya. Terry mengangguk. “But I don’t like it,” decaknya. “Apa kita jodoh,” Terry tertawa kecil melihat wajah Paula ber

