“Jadi apa yang kamu temukan seharian bekerja di Stefan, Mik?” tanya Nunung malam itu. Seperti biasa, mereka sedang duduk-duduk nongkrong di warung Asih untuk makan malam. “Macem-macem,” balas Djatmiko menyeruput kopi sianida nya. Eh canda… gak ada sianidanya, inikan buatan Asih. Jadi manis kayak yang bikin. “Rupanya Stefan masih belum bisa melupakan mantan dari jaman kuliahnya,” lapor Djatmiko membuat Kuntol dan Dong penasaran. “Siapa memang mantan Stefan?” tanya Kuntol. “Siapa lagi kalau bukan Big Bos kalian,” jawab Djatmiko. Keduanya langsung berpandangan satu sama lain dengan wajah melongo. “Malah, saking cintanya, sekretaris Stefan yang sekarang, wajahnya mirip banget sama Big Bos kita. Plek macem wajah Kuntol dan Dong yang satu cetakan.” Djatmiko berhenti sejenak menyeruput k